Tuesday 24 July 2012

Pendidikan Islam : Rusaknya moral remaja, Awal kiamat suatu bangsa

Melihat kenyataan bangsa indoensia dewasa ini tentu saja kita sangat prihatin dan hanya bisa merenung tidak bisa mengubah kenyataan yang ada karena memang kita makhluk kerdil tidak berdaya, hanya kepada Allah saja kita berharap karena dialah yang Maha Kuasa. Kita umat islam adalah segelintir makhluk dimuka bumi yang masih peduli dengan peradaban sosial dan akhlaq manusia. Kita telah melihat dalam berbagai media masa dan elektronik maupun kita lihat langsung tentang kerusakan moral generasi muda khusunya umat  islam yang semakin maburadul bukannya semakin membaik. Berbagai macam perilaku kenakalan moral remaja bahkan telah mencapai level krimininal bukan sekedar "nakal" lagi. Dari yang kecil-kecil sudah berani pacaran, yang remaja udah banyak yang melakukan kumpul kebo (free sex), mabuk, tawuran, narkoba, durhaka kepada orang tua dan guru dan sebagainya. Itu baru segelintir masalah kriminal remaja belum lagi masalah korupsi, "suap menyuap", angka kemiskinan yang semakin menajam, penindasan penguasa oleh rakyat kecil dan sebagainya. 


Bahkan pada bulan romadhon pun seperti sekarang ini banyak ABG kurang pendidikan moral melakukan sex bebas dengan tidak malu dan tidak memandang resiko yang sangat besar. Padahal jika kita pandang dari sisi agama islam pezina itu dihukum berat apalagi saat bulan suci romadhon berani melakukan zina padahal bulan romadhon ini jika melakukan amal shalih maka akan mendapatkan pahala yang berlipat-lipat. 


Begitu sebaliknya, pelaku maksiat atau dosa besar akan mendapatkan ganjaran dosa yang berlipat juga. Itu artinya generasi sekarang tidak hanya rusak moralnya saja tetapi juga sudah rusak agamanya bahkan sampai tingkat level tidak mengenal Allah Buktinya mereka sudah tidak memperdulikan bulan suci romadhan, bulan puasa atau tidak mereka tidak malu melakukan maksiat., naudzubillah. Padahal orang jahiliyah dulu saja sangat menghormati bulan bulan suci ini. dan jika manusia sudah tidak bisa mengenal siapa Tuhannya sudah pasti dia akan mengenal setan sangat dekat. sehingga setan akan mudah memperdaya mereka karena kedekatan mereka dengan bangsa syaiton. Bahkan pada bulan romadhon ini setan tidak dibiarkan membujuk rayu manusia, tetapi masih ada segelintir manusia yang berani durhaka dibulan ramadhan ini. Itu artinya setan tidak usah repot-repot menggoda manusia lagi karena manusia sudah sukarela melakukan maksiat dengan sendirinya.


Kehancuran moral sama dengan kehancuran peradaban manusia 


Kita khawatir kondisi yang menimpa kita saat ini adalah awalnya kehancuran negeri ini. Fakta sejarah telah mengungkap penyebab kehancuran suatu kaum adalah karena hancurnya moral penguasa dan warganya. Kaum luth hancur karena perilaku sodomnya, kaum tsamud hancur karena kesombongan mereka, Romawi hancur karena kebejatan moral, dinasti Umayyah dan Abbasiyyah lenyap begitu saja di kawasan Laut Tengah, kota-kota muslim Andalusia jatuh karena pemimpinnya terlena oleh duniawi, Majapahit runtuh karena rakusnya generasi penerus, dan banyak lagi negeri lainnya yang intinya mengalami kehancuran karena kebejatan moralnya.


Berawal dari kebejatan moral penguasa


Mungkinkah negeri ini akan hancur? Mungkin, sebab sudah menjadi rahasia umum kebejatan moral yaitu korupsi di negeri ini mengakar pada pemimpin dan penguasanya, sehingga warganya pun tanpa sadar dan tanpa merasa bersalah ikut dalam budaya korupsi ini. Kita tidak tahu seperti apa kehancuran besarnya akan terjadi, tapi kita bisa melihat kondisi-kondisi kecil yang sedang terjadi.


Konflik etnis seperti tak pernah selesai, metoda otonomi daerah (atau konsep federasi) yang bertujuan mengimplementasikan Bhinneka Tunggal Ika sepertinya dijadikan alat untuk memisah-misahkan diri sebagai arogansi suku atau daerah, saling ketergantungan bergeser menjadi sikap kesombongan terhadap kelebihan sumber daya masing-masing. Negeri yang dikenal dengan seribu lautan namun minim dalam sarana dan prasaran maritim, baik untuk pengolahan kekayaan alam maupun sistem transportasinya. Negeri dengan potensi kekayaan alam yang sangat tinggi tapi berutang banyak.


Belum lagi masalah masalah kerusakan generasi muda jaman ini. Padahal jika generasi hari ini sudah rusak bagaiman generasi selanjutnya? tentu saja lebih rusak lagi. Akan tetapi hal itu hanya sekedar topik pembicaraan dikoran-koran dan tidak pernah pemerintah ambil tindakan mengenai masalah ini karena sibuk dengan idealisme politiknya dan korupsi yang tak pernah selesai diusut.



Apa kita tak pernah belajar pada fakta sejarah? Kita belajar tapi kita tak pernah mengimplementasikan dan mencegahnya. Kerakusan pribadi atau golongan mengeksploitasi kekayaan negeri untuk kepentingan sendiri. Kita tak akan pernah maju dan bertahan seperti Jepang dan Cina yang memiliki moral yang tinggi. Mereka punya militansi yang tinggi terhadap negerinya, tidak hanya pada saat keamanan dirongrong pihak lain, namun dalam kehidupan sehari-hari di masa damai.


Kita pernah punya konsep strategi Repelita Orde Baru –yang menurut saya yang bodoh– yang bagus, kita melihat hasilnya selama 25 tahun terakhir kemajuan terlihat nyata, namun sayang konsep yang bagus dikotori oleh moral korupsi yang tinggi. Kini penguasa pencetus Repelita tersebut hancur, namun sayang sejuta sayang konsep yang bagus tersebut tidak ditindaklanjuti, seolah-olah yang bagus menjadi jelek hanya karena keluar dari pikiran pemimpin atau penguasa yang telah dicap jelek.


Negeri ini diguncang dari dalam oleh pemimpin-pemimpinnya, dirongrong oleh negeri tetangga karena dianggap tidak becus memberdayakan wilayah potensial, tak lupa dipukul keras oleh alam akhir tahun lalu.


Wahai penguasa
Beri kami optimisme!
Segarkan nasionalisme kami!
Jangan kau hancurkan negeri kami!
Untuk sebuah cita-cita
بلدة طيبة ورب غفور


“Negeri yang baik dalam lindungan Tuhan Yang Mahapengampun” (QS Saba 34:15)


Yaitu negri dalam naungan syari'at islam dan segala aspek kehidupan menganut tuntunan islam. Itulah jalan kedamaian yang abadi. Karena Allah takkan ridha jika kita umat islam masih menganut hukum hawa nafsu yang merusak itu. dan sistem kita dalam berbagai bidang saat ini telah dikuasai sistem setan / sistem hukum hawa nafsu.


Wallahu'alam


Refrensi

0 comments:

Post a Comment

Komentarnya sangat diharapkan, Terima kasih